Komputer dalam
Manufaktur
KOMPUTER DALAM
MANUFAKTUR
- Eleman Dalam Sistem Produksi Fisik
Eleman ini terdiri dari tiga bagian yaitu:
1.Computer-Aided Design
Computer-aided design (CAD) yang semakin sering disebut Computer aided engeneering (CAE) melibatkan penggunaan komputer unutk membantu rancangan produk yang akan dimanufaktur CAD peertama-pertama muncul dalam industri dirgantara sekitar tahun 1960-an dan kemudian diadopsi oleh pembuat mobil. CAD kemudian digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumus seperti bangunan dan jembatan hingga bagian-bagian kecil.
2.Computer-Aided
Manufacturing
Computer-Aided Manufacturing(CAM) penerapan komputerdalam proses produksi. Mesin produksi khusus yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari data base rancangan.
Computer-Aided Manufacturing(CAM) penerapan komputerdalam proses produksi. Mesin produksi khusus yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari data base rancangan.
3.Robotik
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotikrobotik melibatkan penggunaan robot industrial. Alat yang secara otomatis menjalankan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur.
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotikrobotik melibatkan penggunaan robot industrial. Alat yang secara otomatis menjalankan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur.
-Sistem Konseptual
Sistem ini terdiri dari tiga bagian:
1.Sistem Titik Temesanan Kembali
Setelah komputer pertama diterapkan secara berhasil dalam area akuntansi komputer diberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan paling sederhana adalah pendekatan reaktif yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keoutusan pembelian pada titik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan kembali.
Rumus titik pemesanan kembali
Manajer manufaktur tidak perlu menebak untuk menentukan ROP.ROP dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
R = LU + S
Dimana :
R : titik pemesana kembali
L : lead time pemasok
U : tingkat pemakaian (jumlah Unit yang digunakan atau terjual per hari)
S : tingkat safety stock (dalam unit)
2.Material
Requirment Planing
Pada awal 1960-an Joseph Orlicky dari J.I. Case company membuat suatu pendekatan baru untuk manajemen material yang disebut perencanaan kebutuhan bahan baku (material Requirements planing -MRP). MRP adalah suatu strategi material proaktif.
-Sistem penjadwalan produksi menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang.
-Sistem material requrements planing menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan bruto menjadi kebutuhan netto.
-Menetukan berapa banyak berapa material yang diperlukan untuk memproduksi jumlah unit yang diinginkan.Sistem material requrements planing.
-Bekerja berhubungan dengan sistem perencanaan kebutuhan kapasitas untuk memastikan bahwa produksi terjadwal sesuai dengan kapasitas pabrik.
Sistem pelepasan pesanan
Oliver Wight dan george plossl konsultan yang diakui mengembangkan konsep MRP diluar area manufaktur sehingga dapat meliputi seluruh perusahaan hasilnya disebut MRP II dan kepanjangan huruf-huruf tersebut telah dirubah menjadi Manufakturing resource planing.
Perusahaan dapat mengharapkan manfaat satu atau dalam beberapa area.
1.Penggunaan sumber daya yang efisien
2.Pererencanaa prioritas yang lebih baik
3.Pelayangan pelanggan yang meningkat
4.Informasi manajemen yang lebih baik
Pada awal 1960-an Joseph Orlicky dari J.I. Case company membuat suatu pendekatan baru untuk manajemen material yang disebut perencanaan kebutuhan bahan baku (material Requirements planing -MRP). MRP adalah suatu strategi material proaktif.
-Sistem penjadwalan produksi menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang.
-Sistem material requrements planing menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan bruto menjadi kebutuhan netto.
-Menetukan berapa banyak berapa material yang diperlukan untuk memproduksi jumlah unit yang diinginkan.Sistem material requrements planing.
-Bekerja berhubungan dengan sistem perencanaan kebutuhan kapasitas untuk memastikan bahwa produksi terjadwal sesuai dengan kapasitas pabrik.
Sistem pelepasan pesanan
Oliver Wight dan george plossl konsultan yang diakui mengembangkan konsep MRP diluar area manufaktur sehingga dapat meliputi seluruh perusahaan hasilnya disebut MRP II dan kepanjangan huruf-huruf tersebut telah dirubah menjadi Manufakturing resource planing.
Perusahaan dapat mengharapkan manfaat satu atau dalam beberapa area.
1.Penggunaan sumber daya yang efisien
2.Pererencanaa prioritas yang lebih baik
3.Pelayangan pelanggan yang meningkat
4.Informasi manajemen yang lebih baik
3. Just in Time
Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.
Berikut ini beberapa fungsi dari JIT(Just in Time):
1.Arus material lebih cepat
2.Ukuran lot kecil
3.Waktu
4.Membandingkan JIT dengan pengolahan online dan MRP dengan batch
5.Kanban menarik material, sebaliknya MRP mendorongnya
6.Komputer tidak ditekankan
Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.
Berikut ini beberapa fungsi dari JIT(Just in Time):
1.Arus material lebih cepat
2.Ukuran lot kecil
3.Waktu
4.Membandingkan JIT dengan pengolahan online dan MRP dengan batch
5.Kanban menarik material, sebaliknya MRP mendorongnya
6.Komputer tidak ditekankan
DEFINISI SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku
menjadi
produk. Proses ini
meliputi:perancangan produk, pemilihan material dan tahap‐tahap proses dimana produk tersebut dibuat.
Definisi manufaktur secara umum adalah suatu aktifitas yang kompleks yang
melibatkan berbagai
variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan produk, pembelian,
pemasaran, mesin dan
perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, production control,
pengiriman material, support service, dan customer service.
Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang
bekerja
dalam hubungannya
dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung
manajemen perusahaan
dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan
yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output.
Sistem ini digunakan
untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait
dengan
perencanaan dan
pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa. Suatu system manufaktur pada dasarnya terdiri dari
empat fungsi dasar yaitu perencanaan produk, perencanaan pengendalian dan
proses transformasi data menjadi informasi.
Penggunaan
teknologi computer pada masing-masing fungsi tersebut menghasilkan teknologi
CNC (Computer Numerical Control), FMS(Flaksibel
Manufacturing System), CAD (Computer Aided Design), CAPP(Computer Proses
Planning), CAM(Computer Process Planning), DNC (Direct/Distributed Control),
dan CAPM (Computer Aided Production Management). Usaha untuk mengintegrasikan
proses- proses manufaktur berupa konsep FMS.
FMS merupakan system terintegrasi yag terdiri dari
mesin CNC, alat penanganan material otomatis, dan alat penanganan perkakas.
Perkembangan jaringan computer yangmemungkinkan
menghubungkan fungsi CAD/CAPP/CAM dengan jaringan produksi dilantai DNC. Usaha
untuk mengintegrasikan CAD/CAPP/CAM/DNC dengan system perencanaan dan
pengendalian manufaktur /system informasi logistic merupakan usaha
untuk menuju CIM.
Tujuan
Sistem merupakan kesatuan dari
banyak hal yang terintegrasi untuk menjadi sebuah fungsi atau menghasilkan
tujuan tertentu. Sistem Informasi Manufaktur (SIM) bertujuan menghasilkan
informasi manufaktur yang berguna untuk perusahaan. Dimana tujuan perusahaan
manufaktur adalah memaksimalkan keuntungan produksi.ss
SISTEM PEMROSESAN MANUFAKTUR
Sistem Informasi Manufaktur (SIM) termasuk dalam
kerangka kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIM lebih
menekankan kepada informasi-informasi yang terkait dengan proses produksi yang
terjadi dalam sebuah produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output
barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
Input Data/Informasi
Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan
data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi
informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material,
mesin, dan hal lainnya yang mendukung proses secara keseluruhan seperti
transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lain‐lain.
Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan
(environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi
yang berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai
dari awal hingga akhir proses.. Contoh data eksternal adalah data pemasok
(supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.
Sub Sistem Input
Sub sistem input
terdiri dari
a. Sistem informasi
akuntansi
Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data
lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok. Sebagai
contoh, pegawai produksi memasukan data ke dalam terminal dengan menggunakan
kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media berbentuk dokumen
dengan bar code yang dapat dibaca secara optik atau dengan tanda pensil yang
dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garis‐garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data
tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui database.
b. Sub sistem
industrial engineering (IE)
Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang
mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran‐saran perbaikan.
Industrial engineering terdiri dari proyek‐proyek pengumpulan
data khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk suatu produksi.
c. Sub sistem
intelijen manufaktur
Sub sistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap
mengetahuiperkembangan terakhir mengenai sumber‐sumber pekerja,
material dan mesin. Adapun yangtermasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur
adalah :
1. Informasi pekerja,
manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja
yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak,
tak
berjangka maupun borongan.
2. Sistem formal,
manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan
menyiapkan permintaan
pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia dan data dari
berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan kepada pihak pelamar.
3. Sistem informal,
arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian
besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan
manajer
mereka.
PROSES
Proses pengolahan data menjadi informasi selalu diidentikkan dengan Database Management System (DBMS). DBMS ini identik dengan manajemen data, dimana data yang ada harus dijamin akurasi, kemutakhiran, keamanan, dan ketersediaannya bagi pemakai, bertujuan agar dalam penggunan informasi tidak terjadi kekeliruan.
Proses pengolahan data menjadi informasi selalu diidentikkan dengan Database Management System (DBMS). DBMS ini identik dengan manajemen data, dimana data yang ada harus dijamin akurasi, kemutakhiran, keamanan, dan ketersediaannya bagi pemakai, bertujuan agar dalam penggunan informasi tidak terjadi kekeliruan.
Kegiatan yang terjadi di dalam manajemen data adalah :
1. Pengumpulan (pendokumentasian) data
2. Pengujian data, agar tidak terjadi inkonsistensi data
3. Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
4. Keamanan data, untuk menghindari kerusakan dan penyalahgunaan data.
5. Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang
1. Pengumpulan (pendokumentasian) data
2. Pengujian data, agar tidak terjadi inkonsistensi data
3. Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
4. Keamanan data, untuk menghindari kerusakan dan penyalahgunaan data.
5. Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang
lain.
Seperti halnya data input, pengolahan data menjadi
informasi memerlukan proses khusus dengan menggunakan metode perhitungan yang
sesuai dengan kebutuhan industri yang bersangkutan. Apabila kita belum
mengetahui keinginan informasi dari pihak eksekutif, pengolahan data yang ada
dapat menimbulkan cost yang inefektif dan inefisiensi.
OUTPUT
Sub Sistem Output
Adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat
dibagi menjadi 3 bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana
ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya.
a. Sub sistem produksi
Adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap
divisi kerja
ataupun departemen
yang mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah
ke langkah berikutnya.
b. Sub sistem
persediaan
Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi
yang
besar dimana suatu
barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya,
dan tingkat persediaan rata‐rata dapat diperkirakan dari separuh
kuantitas pesanan ditambah safety stock. Subsistem persediaan memberikan jumlah
stok, biaya holding, safety stock , dan lain‐lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input, biasanya memiliki proses
pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi
dari sub sistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi saat
persediaan diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi.
c. Sub sistem kualitas
Adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya,
performa kerja,maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub sistem kualitas
adalah mengukur kualitas material saat material diubah. Banyak hal lain yang
bukan unsur mutlak kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti
proses (Process Control), Perawatan (Maintenance), dan
Spesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun material. Sub sistem
kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya
dengan menggunakan total quality management (TQM) yaitu manajemen keseluruhan
perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang
penting bagi semua pelanggan. Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah :
· Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan
· Kualitas dicapai oleh manajemen
· Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan
Model Sistem Informasi Manufaktur
1. Subsistem Pemrosesan
Data
Tugas
pengumpulan data yang menjelaskan operasi produksi akan lebih baik apabila
dilakukan dengan menggunakan terminal pengumpulan data. Memasukkan data ke
dalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca oleh mesin
dan keyboard. Dimana media tersebut berbentuk dokumen yang mempunyai kode bar
yang dapat dibaca secara optis. Lalu ditransmisikan ke komputer sentral untuk
memperbarui database.
2. Subsistem
Teknik Industri
Industrial engineering(IE) merupakan analis system
yang terlatih khusus mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran – saran
perbaikan. IE mengatur standar produksi yang merupakan unsur penting dalam
menerapkan management by exception di area manufaktur. IE menetapkan standar dengan mempelajari proses produksi untuk menentukan
berapa lama waktu yang harus dihabiskan. Dimana standar tersebut disimpan dalam
database.
3. Subsistem Intelejensi
Manufaktur
Subsistem ini membuat manajemen manufaktur tetap
mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber – sumber pekerja, material,
dan mesin.
Informasi Pekerja
Terdapat system
formal(manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan
permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia, lalu
pengumpulan informasi pelamar, diseleksi, sampai dipekerjakan dimasukkan ke
dalam database) dan system informal(terdapat hubungan komunikasi informal
antara para pejabat serikat, departemen hubungan industrial, dan manajemen
tingkat atas. Mereka saling bekerja sama menyelesaikan permasalahan pemburuhan)
Informasi
Pemasok
Terdapat informasi mengenai pemilihan pemasok dan data – data pemasok.
Subsistem
intelijen manufaktur membuat manajemen manufaktur tetap
mengetahuiperkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan
mesin.
a)Informasi pekerja
Manajer
manufaktur sangat memperhatikan serikat pekerja yang mengorganisasikanpara
pekerja perusahaan. Jika para pekerja memilih unutk berserikat suatu
kontrakmenjelaskan harapan dan kewajiban baik perusahaan maupun serikat.
b)Sistem formal
Manajemen
manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaanpekerja
yang dikirimkan kedepatrtemen sumber daya manusia. Sumber daya manusiakemudian
mengumpulkan informasi dari berbagai elemen lingkungan dan menhubungakanpelamar
.c)Sistem
informal
Arus
informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar
bersifatinformal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan penyelia
mereka.
d)Informasi pemasok
Sebagaian
besar departemen pembelian memilki beberapa pembeli yang mengkhususkandiri
dalam mancapai efisiensi dan kwalitas produksi material yang dipesan harustiba
sesuai jadwal dan tingkat kualitas yang diharapkan.
4. Subsistem
Produksi
Subsistem
ini untuk mengelola proses produksi harian juga dapat membantu dalam
pembangunan fasilitas produksi baru.
· Lokasi pabrik,
Memilih wilayah, kota, dan area dari kota yang tepat.
· Tingkat persediaan,
Tingkat
persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi yang besar. Uang
yang tertanam dalam persediaan tidak dapat digunakan untuk hal- hal yang lain.
Tingkat persediaan rata-rata dapat diperkirakan separuh kuantitas pesanan
ditambah safety stock.
· Biaya pemeliharaan,
Biaya pemeliharaan
atau biaya penyimpanan(carrying cost), biasanya dinyatakan sebagai persentase
biaya tahunan dari barang, dan biaya tersebut mencakup faktor-faktor seperti
kerusakan, pencurian, keusangan, pajak, dan asuransi. Karakteristik penting
dari biaya pemeliharaan adalah kenyataan bahwa biaya itu berbanding lurus
dengan tingkat persediaan. Semakin tinggi tingkat persediaan, semakin tinggi
juga tingkat biayanya.
· Biaya pembelian,
Mencakup biaya – biaya yang
terjadi saat material dipesan, biaya telepon, biaya sekretaris, biaya formular
pesanan pembelian, dll. Untuk mencari kuantitas pemesanan ekonomis dapat
menggunakan rumus:
EOQ = Ö2 x PC x S
M
Ket:
EOQ : kuantitas pemesanan
ekonomis
PC : biaya pembelian(dalam rupiah)
S : penjualan tahunan(dalam unit)
M : biaya pemeliharaan(dalam
rupiah)
· Kuantitas pemesanan ekonomis,
Kuantitas
pemesanan ekonomis(economic order quantity) atau EOQ menyeimbangkan biaya
pemeliharaan dan pembelian serta mengidentifikasi biaya kombinasi terendah. EOQ
ditetapkan untuk tiap barang dalam persediaan bahan baku dan disertakan sebagai
suatu eleven data dalam catatan persediaan serta digunakan untuk memesan
pengisian kembali persediaan dari pemasok.
· Kuantitas manufaktur ekonomis
Kuantitas maufaktur ekonomis(economic manufacturing
quantity) atau EMQ juga disebut sebagai ukuran lot ekonomis. EMQ menyeimbangkan biaya menyimpan persediaan dengan biaya
ketidak-efisienan produksi. EMQ digunakan untuk memesan pemesanan kembali
persediaan dari fungsi manufaktur perusahaan sendiri.
5. Subsistem Inventarisasi
Manajemen
manufaktur selalu bertanggung jawab atas inventarisasi bahan mentah dan
inventarisasi proses kerja.
6. Subsistem
Kualitas
Jika suatu perusahaan ingin mencapai kualitas tinggi
dalam produksinya harus dilakukan pemeriksaan pengendalian mutu, dimulai dari
penerimaan bahan baku. Orang – orang yang melakukan pemeriksaan kualitas
disebut pemeriksa pengendalian kualitas(quality control inspectors).
7. Subsistem
Biaya
Berisi program – program yang menyiapkan laporan
periodic maupun khusus. Laporan periodic dapat dicetak dan dibagikan, atau
dapat disimpan dalam bentuk yang telah disusun sebelumnya dalam database
Bagaimana subsistem biaya dapat
digunakan untuk menjaga biaya menjalankan mesinproduksi. Beberapa mesin
memerlukan sedikit atau tanpa perawatan komputer personaladalah contohnya. Anda
menggunakan hingga sesuatu rusak dan diperbaiki. Namun,mesin-mesin lain harus
dirawat secara berkala. Manajemen manufaktur mengunakanperawatan prefektif
sebagai cara untuk meminimumkan jam kerusakan.-Unsur-unsur dasar pengendalian biayaProgram pengendalian yang efektif dibangun
berdasarkan dua unsur kunci:a)Standar
kerja
yang
baikb)Sistem
untuk melaporkan
rincian kegiatan
saat terjadinya.
Membuat Manufaktur Komputer Terpadu
Aplikasi computer dalam bidang manufaktur secara relative mengalami pola pertumbuhan yang tidak terencana sebagian besar sama dengan cara perkembangan otomatisasi kantor. Aplikasi computer telah berkembang pada beberapa sector sekaligus, dan manajer manufaktur hanya memanfaatkan peluang tersebut. Masalahnya adalah bahwa sekarang terdapat begitu banyak aplikasi computer yang kita sulit untuk mengurus semuanya.
CIM (Computer-IntegratedManufacturing) atau manufaktur computer terpadu adalah filsafat manajemen yang menyatakan bahwa semua teknologi produksi dan informasi harus bekerja secara bersama-sama. CIM adalah suatu cara memandang bahwa sumber produksi perusahaan adalah sebagai sebuah system dan cara pendefinisian, pendanaan, pengelolaan, dan pengorganisasian semua proyek peningkatanm kaitannya dengan sejauh mana mereka berpengaruh terhadap keseluruhan system tersebut. CIM adalah pandangan system mengenai produksi bukannya pandangan molecular yang hanya berhubungan dengan bagiannya secara terpisah.
Aplikasi computer dalam bidang manufaktur secara relative mengalami pola pertumbuhan yang tidak terencana sebagian besar sama dengan cara perkembangan otomatisasi kantor. Aplikasi computer telah berkembang pada beberapa sector sekaligus, dan manajer manufaktur hanya memanfaatkan peluang tersebut. Masalahnya adalah bahwa sekarang terdapat begitu banyak aplikasi computer yang kita sulit untuk mengurus semuanya.
CIM (Computer-IntegratedManufacturing) atau manufaktur computer terpadu adalah filsafat manajemen yang menyatakan bahwa semua teknologi produksi dan informasi harus bekerja secara bersama-sama. CIM adalah suatu cara memandang bahwa sumber produksi perusahaan adalah sebagai sebuah system dan cara pendefinisian, pendanaan, pengelolaan, dan pengorganisasian semua proyek peningkatanm kaitannya dengan sejauh mana mereka berpengaruh terhadap keseluruhan system tersebut. CIM adalah pandangan system mengenai produksi bukannya pandangan molecular yang hanya berhubungan dengan bagiannya secara terpisah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar